Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik
Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik

Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik

Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik
Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik

Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik Melalui Rangkaian Cara Tepat Untuk Liburan Lebih Hemat. Hai para petualang! Siapkah kalian untuk menyusuri lorong-lorong magis De Djawatan, hutan ala ‘Lord of the Rings’ di Banyuwangi. Tentunya tanpa perlu repot membawa kendaraan pribadi? Bayangkan sensasi serunya menaklukkan rute perjalanan menggunakan kendaraan publik. Kemudian berinteraksi dengan penduduk lokal. Dan juga merasakan denyut nadi Banyuwangi yang sesungguhnya. Ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah petualangan otentik yang akan membawa kita lebih dekat dengan keindahan alam. Serta juga keramahan masyarakat setempat. Penasaran bagaimana caranya menikmati Petualangan De Djawatan dengan cara yang hemat, seru, dan pastinya tak terlupakan? Bersiaplah, karena kita akan mengupas tuntas rute-rute asyik yang bisa kalian tempuh dengan kendaraan umum, lengkap dengan tips. Dan trik agar petualangan kalian berjalan lancar dan penuh kejutan menyenangkan. Mari kita mulai petualangan hemat dan seru ini menuju keajaibannya.

Mengenai ulasan tentang Petualangan De Djawatan: rute asyik dengan kendaraan publik telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Dari Terminal Brawijaya, Banyuwangi

Perjalanan menujunya dapat di mulai dari Terminal Brawijaya. Terlebih yang merupakan terminal utama di pusat Kota Banyuwangi. Dari terminal ini, wisatawan dapat menaiki bus antarkota yang melayani trayek ke arah barat. Conotnya seperti jurusan Banyuwangi–Jember, Banyuwangi–Trenggalek. Ataupun Banyuwangi–Situbondo. Beberapa bus yang biasa di gunakan antara lain Bus Harapan Jaya, Bus Akas. Dan juga Bus Restu. Pastikan untuk bertanya kepada kondektur atau sopir apakah bus tersebut melewati kawasan Benculuk. Terlebih lokasi di mana wisata satu ini berada. Setelah naik bus dari Terminal Brawijaya, perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 hingga 40 menit menuju Pertigaan Lampu Merah Benculuk. Titik ini menjadi patokan utama untuk turun. Karena tempat ini letaknya sangat dekat dengan pintu masuk wisata. Biasanya sopir dan kondektur sudah mengenal tempat ini. Berkat merupakan lokasi wisata populer hingga saat ini.

Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik Yang Hemat Biaya

Kemudian, masih membahas tentang Petualangan De Djawatan: Rute Asyik Dengan Kendaraan Publik Yang Hemat Biaya. Dan rute lainnya adalah:

Dari Stasiun Banyuwangi Baru

Setelah tiba di Stasiun Banyuwangi Baru, perjalanan menuju lokasi tujuan dapat di lanjutkan dengan menggunakan angkutan umum. Dari stasiun, anda bisa naik angkutan kota (angkot) yang menuju ke Terminal Karangente. Dan perjalanan ini biasanya memakan waktu sekitar 15-20 menit dengan tarif yang cukup terjangkau. Sesampainya di Terminal Karangente. Maka anda perlu berganti angkutan umum menuju arah Kecamatan Cluring. Terlebih khususnya ke pertigaan lampu merah Benculuk. Angkutan ini biasanya berupa mikrolet atau minibus kecil yang melayani rute ke desa-desa sekitar. Pastikan juga anda memberitahu sopir. Ataupun dengan kondektur bahwa tujuan anda adalah Benculuk agar bisa turun di tempat yang tepat. Setelah turun di pertigaan Benculuk, anda akan melihat sebuah masjid besar yang menjadi patokan utama.

Dari situ, akses menuju wisata ini adalah dengan berjalan kaki sekitar 100 meter ke gang kecil di sebelah utara masjid. Serta ang tersebut akan membawa anda langsung ke pintu masuk hutan wisata yang terkenal dengan deretan pohon trembesi rimbunnya. Maka hal ini akan menyejukkan mata ketika sedang memandang sekitarannya. Perjalanan dari stasiun ke sana biasanya memakan waktu sekitar 45 menit hingga satu jam. Namun tergantung waktu tunggu angkutan dan kondisi jalan. Biaya total angkutan umum sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000. Sedangkan tiket masuk ke wisata satu ini juga cukup terjangkau. Rute ini adalah pilihan yang mudah dan murah untuk menikmati keindahan alam Banyuwangi tanpa perlu kendaraan pribadi. Terlebih dengan akses yang cukup jelas dan banyak warga lokal yang ramah siap membantu jika anda butuh petunjuk arah. Karena dengan cara ini kalian di pastikan lebih hemat biaya. Apalagi kalian yang ingin sekali berkunjung ke tempat satu ini.

Jejak Langkah Ke DeDjawatan, Banyuwangi : Panduan Pintar Dengan Kendaraan Umum

Selain itu, masih ada Jejak Langkah Ke DeDjawatan, Banyuwangi : Panduan Pintar Dengan Kendaraan Umum. Dan panduan lainnya yaitu:

Bus Wisata Gratis Banyuwangi

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi secara aktif mengembangkan sektor pariwisata. Terlebih dengan menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan wisatawan menjelajahi destinasi unggulan di wilayahnya. Salah satu layanan transportasi yang disediakan adalah Bus Wisata Gratis Banyuwangi. Ia adalah sebuah layanan bus khusus yang di tujukan untuk mendukung. Tentunya untuk mobilitas wisatawan tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi. Bus wisata ini beroperasi dari Terminal Wisata Terpadu Sobo. Dan juga yang terletak di pusat kota Banyuwangi. Layanan ini biasanya tersedia pada hari Sabtu dan Minggu. Serta yakni hari-hari saat kunjungan wisatawan cenderung meningkat. Jadwal keberangkatan bus d imulai pagi hari sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Sehingga wisatawan bisa memulai perjalanan mereka dengan waktu yang cukup untuk mengeksplorasi lokasi-lokasi wisata yang dituju.

Rute bus wisata gratis ini mencakup beberapa tempat wisata populer di Banyuwangi. DAn salah satunya adalah De Djawatan Forest. Tentu yang terkenal dengan hutan kecilnya yang di penuhi oleh pohon trembesi besar dan rindang. Selain De Djawatan, bus ini juga melewati destinasi lain. Contohnya seperti Pulau Merah, Pantai Grajakan, Taman Nasional Alas Purwo, dan Kawah Ijen. Sehingga memungkinkan wisatawan. Gunanya untuk menikmati berbagai keindahan alam Banyuwangi dalam satu perjalanan yang terorganisir. Meskipun armada bus ini tidak terlalu besar. Namun dengan kapasitas sekitar 27 penumpang, layanan ini sangat membantu para wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi. Ataupun yang ingin berwisata hemat dan nyaman. Terlebih tanpa repot mencari transportasi umum yang terkadang sulit di jangkau atau tidak langsung ke lokasi tujuan. Bus wisata gratis ini memberikan kemudahan akses serta rasa aman. Dan juga nyaman selama perjalanan. Untuk menggunakan layanan ini, wisatawan di wajibkan melakukan pemesanan tiket secara online.

Waktu Ideal Menikmati DeDjawatan Via Kendaraan Umum Secara Optimal

Dan juga pastikan Waktu Ideal Menikmati DeDjawatan Via Kendaraan Umum Secara Optimal. Dan waktu idealnnya adalah:

Ia merupakan destinasi wisata alam yang populer di Banyuwangi. Karena keindahan hutan trembesinya yang rimbun dan suasana yang sejuk serta asri. Agar pengalaman berkunjung semakin optimal, terutama jika kamu menggunakan kendaraan umum. Dan penting untuk memilih waktu kunjungan yang tepat. Waktu terbaik berkunjung ke De Djawatan Forest adalah di pagi hari. Tentunya sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Pada waktu ini, suasana masih sejuk dengan udara yang segar. Sehingga aktivitas berjalan-jalan dan berfoto di tengah hutan menjadi lebih nyaman. Selain itu, pagi hari biasanya belum terlalu ramai pengunjung sehingga kamu bisa menikmati ketenangan. Dan juga keindahan hutan tanpa terganggu keramaian. Jika menggunakan kendaraan umum. Maka keberangkatan pagi hari juga memudahkan kamu dalam mengatur jadwal perjalanan.

Angkutan umum seperti bus atau angkot biasanya mulai beroperasi sejak pagi. Tentunya kamu bisa menghindari jam sibuk atau kemacetan di jalan. Selain itu, transportasi umum cenderung lebih lancar dan mudah di dapatkan di jam-jam awal ini. Jika di bandingkan siang atau sore hari. Hindari berkunjung pada siang hari terutama sekitar pukul 12.00 hingga 15.00. Karena suhu udara bisa menjadi sangat panas. Serta juga kurang nyaman untuk berjalan-jalan di area hutan. Selain itu, kendaraan umum pada jam tersebut bisa lebih sulit di cari atau jadwalnya kurang fleksibel. Pada akhir pekan atau hari libur nasional, De Djawatan Forest biasanya lebih ramai di kunjungi wisatawan. Jika kamu menggunakan kendaraan umum pada waktu tersebut. Maka sebaiknya berangkat lebih pagi agar bisa mendapatkan tempat duduk dan menghindari antrean tiket masuk yang panjang. Jika ingin lebih sepi. Kemudian kunjungi De Djawatan pada hari biasa (Senin-Jumat) pagi hari.

Jadi itu dia beberapa rangkaian yang tepat untuk kalian berkunjung menggunakan kendaraan publik untuk Petualangan De Djawatan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait