Penembakan
Penembakan Massal di Croydon Park, Gimana Kronologinya

Penembakan Massal di Croydon Park, Gimana Kronologinya

Penembakan Massal di Croydon Park, Gimana Kronologinya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Penembakan
Penembakan Massal di Croydon Park, Gimana Kronologinya

Penembakan Massal Yang Terjadi Sebuah Kawasan Di Inner West Sydney Croydon Park, Pada Malam Minggu, 5 Oktober 2025.  Antara 50 hingga 100 tembakan di lepaskan dari sebuah unit di atas tempat usaha. Pelaku, seorang pria berusia 60 tahun, di laporkan melepaskan tembakan secara acak ke kendaraan yang lewat, termasuk mobil polisi, serta ke bangunan dan fasilitas umum.

Penembakan Massal berlangsung hampir dua jam, di mulai sekitar pukul 19.45 hingga sekitar 21.30 waktu setempat, membuat suasana menjadi panik dan kacau. Warga yang berada di sekitar terdengar dan melihat kaca jendela mobil dan bangunan pecah akibat pecahan peluru. Banyak yang mengatakan bahwa suara tembakannya berderet-deret bagai ledakan, di selingi percikan api dan asap.

Sebanyak 16 orang mengalami luka; beberapa di antaranya luka parah, terutama satu pria yang di tembak di bagian leher dan dada. Selain yang terkena tembakan langsung, ada pula korban luka ringan dari pecahan kaca dan akibat kepanikan. Beberapa korban langsung di larikan ke rumah sakit.

Polisi NSW bereaksi cepat, mengerahkan unit taktis, helikopter, tim anjing polisi, dan patroli udara. Jalan utama di kawasan tersebut, Georges River Road, di tutup total sementara unit taktis melakukan operasi penyergapan. Pada pukul kira-kira 21.30, pelaku berhasil di tangkap di unit tempat tinggalnya setelah polisi menyusup ke dalam bangunan. Dua senapan berhasil di sita dari TKP.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa hingga kini belum ada indikasi bahwa insiden tersebut terkait dengan aktivitas teroris atau geng kriminal. Motif penembakan masih belum jelas dan sedang di selidiki.

Penembakan Massal ini di anggap sangat luar biasa untuk Sydney, karena tingkat kekerasan dan jumlah tembakan yang di lepaskan sangat besar, sesuatu yang jarang terjadi di Australia. Banyak warga yang shock dan trauma, terutama karena suara tembakan yang terus menerus dan situasi dimana warga harus berlindung di rumah.

Polisi Menangkap Pelaku Di Sebuah Unit Di Atas Toko Di Jalan Georges River Road

Seorang pria berusia 60 tahun menjadi tersangka dalam insiden penembakan massal di Croydon Park, pinggiran barat daya Sydney, yang terjadi pada malam Minggu, 5 Oktober 2025. Polisi Menangkap Pelaku Di Sebuah Unit Di Atas Toko Di Jalan Georges River Road sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Laporan-laporan menyebutkan bahwa sebelum penangkapan, pelaku melepaskan tembakan secara acak dari jendela apartemen yang berada di unit tersebut.

Selama peristiwa tersebut, di perkirakan ada antara 50 sampai 100 tembakan yang di lepaskan dalam rentang waktu hampir dua jam. Tembakan itu tidak hanya di arahkan ke kendaraan lewat, tapi juga mengenai bangunan, kendaraan polisi, dan fasilitas publik lainnya seperti halte bus. Beberapa saksi menggambarkan situasi sebagai rentetan tembakan yang terus-menerus, menciptakan suasana panik di lingkungan sekitar.

Dari penyelidikan awal, polisi menyebut bahwa pelaku tersebut tidak memiliki lisensi senjata dan menggunakan senapan kaliber tinggi. Anggota polisi juga mengatakan bahwa pelaku terancam hukuman akibat kepemilikan senjata ilegal dan tindakan membahayakan orang banyak.

Identitas pelaku lebih jauh masih di jaga, termasuk apakah ia memiliki catatan kriminal sebelumnya, keterkaitan dengan kelompok tertentu, atau riwayat gangguan mental. Pihak kepolisian menyatakan belum menemukan bukti bahwa penembakan ini terkait dengan aktivitas geng kriminal. Atau ekstremisme maupun motivasi yang jelas seperti politik atau kebencian.

Saat di tangkap, pelaku terluka—kemungkinan selama usaha penahanan oleh aparat. Selanjutnya ia di rawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi. Hukumnya belum di tetapkan secara resmi pada saat berita terakhir, tetapi pelaku di perkirakan akan menghadapi berbagai dakwaan serius. Termasuk penembakan sembarangan, kekerasan terhadap orang, dan kepemilikan senjata ilegal.

Polisi forensik kini sedang menyelidiki di sekitar tempat kejadian, mengumpulkan bukti terkait balok peluru, senjata yang di sita. Serta ngecek apakah tembakan pelaku mengenai lebih banyak korban yang belum di laporkan.

16 Orang Mengalami Cedera Ringan Akibat Penembakan Massal Ini

Insiden penembakan massal yang terjadi pada malam Minggu, 5 Oktober 2025, di Croydon Park, wilayah Inner West Sydney, telah menimbulkan sejumlah korban dengan berbagai tingkat luka. Pelaku melepaskan sekitar 50 hingga 100 tembakan dari sebuah unit di atas toko di Georges River Road, menargetkan kendaraan, polisi, dan fasilitas umum secara acak.

Dari laporan resmi, setidaknya 16 Orang Mengalami Cedera Ringan Penembakan Massal Ini. Banyak di antara mereka terluka akibat pecahan kaca atau serpihan akibat terkena peluru; beberapa lainnya mengalami luka syok atau kondisi terganggu oleh dentuman tembakan.

Satu orang, seorang pria berusia sekitar 50-an, mengalami luka tembak di bagian leher dan dada dan saat ini dalam kondisi kritis. Dia menjalani operasi darurat setelah di larikan ke rumah sakit.

Selain korban dengan luka tembak serius, sejumlah orang lainnya di larikan ke rumah sakit karena luka ringan. Terutama akibat pecahan kaca jendela kendaraan atau bangunan yang terkena tembakan. Ada pula yang di rawat karena luka di wajah dan cedera kecil lain.

Korban juga termasuk orang yang mengalami shock psikis akibat kejadian tersebut. Kesaksian warga menyebut bahwa tembakan terus berlangsung beberapa periode sehingga menimbulkan kepanikan di area ramai. Banyak warga yang berlindung di dalam rumah atau di balik kendaraan saat insiden berlangsung.

Kendaraan-kendaraan di area sekitar mengalami kerusakan cukup signifikan, kaca mobil pecah, jendela bangunan dan halte bus hancur karena terkena tembakan. Meski kerusakan fisik ini bukan “korban manusia”, dampaknya turut memperparah ketakutan warga dan kondisi lingkungan sekitar.

Sampai laporan terakhir, tidak ada korban jiwa yang di konfirmasi. Semua korban yang di rawat hanya mengalami cedera, baik ringan maupun serius. Dan rumah sakit menangani kasus luka tembak individu yang kritis.

Pemerintah New South Wales (NSW) Dan Pihak Kepolisian Merespons Dengan Cepat

Pemerintah New South Wales (NSW) Dan Pihak Kepolisian Merespons Dengan Cepat dan tegas setelah insiden penembakan yang terjadi di Croydon Park, pinggiran barat dalam Sydney, pada malam Minggu, 5 Oktober 2025. Begitu mendapat laporan tembakan dari unit hunian di atas usaha di jalan Georges River Road. Pihak kepolisian langsung melakukan lockdown wilayah dan menutup jalan utama untuk menerapkan operasi taktis.

Pihak NSW Police menerjunkan berbagai unit khusus, termasuk Unit Operasi Taktis (Tactical Operations Unit). Kemudian unit anjing (Dog Unit), unit helikopter (PolAir), dan sejumlah unit paramedis. Mereka melakukan penyisiran forensik di TKP, menyita senjata api, dan menahan seorang pria berusia 60 tahun yang di duga melakukan penembakan.

Pejabat kepolisian seperti Acting Superintendent Stephen Parry dan Komisaris Polisi Mal Lanyon memberikan keterangan kepada media bahwa insiden tersebut sangat serius dan menakutkan. Mereka memuji keberanian petugas yang berada dalam bahaya saat memenuhi tugasnya, seringkali harus berlindung di bawah serangan peluru. Polisi juga menyebut bahwa area tersebut “di-lockdown” sementara. Dan masyarakat di himbau untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari wilayah terdampak.

Gubernur / Premier NSW, Chris Minns, juga hadir di lokasi dan memantau perkembangan insiden tersebut. Pemerintah menyatakan keprihatinan atas keselamatan publik dan berjanji untuk mendukung penuh penyelidikan yang transparan guna mengetahui motif pelaku dan memastikan keadilan bagi korban. Walaupun motifnya belum jelas, pihak berwenang memastikan bahwa tidak ada hubungan yang di temukan sejauh ini dengan organisasi teroris, geng kriminal, atau aktivitas ideologis ekstrem.

Selain itu, pemerintah dan kepolisian juga memberi perhatian pada komunikasi publik. Melalui siaran pers dan media lokal, warga di ingatkan untuk mematuhi instruksi kepolisian. Terutama peringatan untuk menghindari daerah yang terdampak dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Penutupan jalan dan jalur alternatif di arahkan agar masyarakat tidak terjebak dalam bahaya Penembakan Massal.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait