Sport

Tragedi Nuklir Iran: 4 Ilmuwan Tewas Di Serang Israel
Tragedi Nuklir Iran: 4 Ilmuwan Tewas Di Serang Israel

Tragedi Nuklir Iran: 4 Ilmuwan Tewas Di Serang Israel Yang Telah Menggugurkan Nyawa Terhadap Banyak Warga Sekitarnya. Halo pembaca yang budiman. Di tengah panasnya ketegangan geopolitik Timur Tengah.Tentu ada sebuah kabar mengejutkan kembali mencuat, mengguncang jagat internasional. Dan juga menyisakan banyak tanda tanya. Kita akan membahas sebuah peristiwa tragis yang bukan hanya sekadar berita. Terlebih melainkan sebuah Tragedi Nuklir Iran: gugurnya empat ilmuwan kunci mereka. Nama-nama yang mungkin asing di telinga kita. Namun peran mereka sangat vital dalam pengembangan teknologi nuklir Iran. Serta yang kini menjadi korban dari dugaan serangan yang santer di kaitkan dengan Israel. Peristiwa ini bukan hanya merenggut nyawa. Akan tetapi juga memicu spekulasi, kecaman, dan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan. Mari kita telusuri lebih dalam misteri di balik tragedi yang memilukan ini.
Mengenai ulasan tentang Tragedi Nuklir Iran: 4 ilmuwan tewas di serang Israel telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Mohammad Mahdi Tehranchi
Ia adalah seorang fisikawan teoretis ternama dan ilmuwan nuklir Iran. Terlebih yang lahir pada 21 Maret 1965 di Teheran. Dan juga mengenyam pendidikan tinggi di Moscow Institute of Physics and Technology serta Shahid Beheshti University . Sebelum gugur, ia menjabat sebagai profesor di Laser and Plasma Research Institute. Serta Departemen Fisika di Shahid Beheshti University. Selain itu, ia juga aktif dalam birokrasi pendidikan tinggi. Kemudian menjabat sebagai rektor di Islamic Azad University cabang Tehran dan Shahid Beheshti University. Pada tanggal 13 Juni 2025, Mohammad Mehdi Tehranchi tewas. Tentunya dalam serangan udara Israel yang merupakan bagian dari operasi besar-besaran “Operation Rising Lion” yang memfokuskan aksi pada fasilitas nuklir. Dan juga tokoh strategis mereka. Serangan ini di picu oleh dukungan Israel terhadap destruksi elemen-elemen strategis dari program nuklir Iran. Dalam gelombang serangan yang melibatkan sekitar 200 jet tempur. Tentunya tewas pula sejumlah ilmuwan nuklir Iran lainnya.
Tragedi Nuklir Iran: 4 Ilmuwan Tewas Di Serang Israel Dari Gencatan Senjata Mereka
Selanjutnya juga masih membahas Tragedi Nuklir Iran: 4 Ilmuwan Tewas Di Serang Israel Dari Gencatan Senjata Mereka. Dan ilmuwan lainnya yaitu:
Fereydoun Abbasi
Ia adalah salah satu ilmuwan nuklir paling senior dan berpengaruh di Iran. Terlebih yang lahir pada 11 Juli 1958 di kota Abadan. Dan ia memiliki latar belakang akademik di bidang fisika nuklir. Kemudian juga di kenal luas sebagai pakar teknologi reaktor. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dari tahun 2011 hingga 2013. Serta terlibat aktif dalam politik sebagai anggota parlemen Iran. Di bawah kepemimpinannya, program nuklir Iran mengalami kemajuan signifikan. Terutama dalam pengayaan uranium dan pengembangan teknologi isotop. Hal ini yang menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang paling di awasi. Serta juga di sanksi oleh negara-negara Barat. Abbasi bukanlah sosok asing dalam konflik intelijen. Pada tahun 2010, ia selamat dari upaya pembunuhan dengan bom magnetik yang di tempelkan ke mobilnya. Kemudian serangan yang juga menewaskan ilmuwan nuklir lainnya.
Peristiwa itu menjadikannya simbol ketahanan dan keberanian dalam membela kepentingan teknologi strategis Iran. Namun pada 13 Juni 2025, Abbasi menjadi salah satu korban tewas. Tentunya dalam serangan udara besar-besaran yang di luncurkan oleh Israel dalam operasi militer bernama “Operation Rising Lion.” Serangan itu menyasar sejumlah fasilitas nuklir. Dan juga pusat militer di Iran, termasuk di ibu kota Teheran. Serta menewaskan beberapa ilmuwan penting lainnya seperti Abdolhamid Minouchehr, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Ahmadreza Zolfaghari. Kematian Abbasi dalam serangan ini menandai berakhirnya peran seorang tokoh yang telah menjadi pilar utama. Terlebihnya pengembangan sains nuklir Iran selama lebih dari dua dekade. Tewasnya Fereydoun Abbasi memunculkan duka dan kemarahan di kalangan elite Iran. Karena ia bukan hanya seorang ilmuwan. Akan tetapi juga simbol perjuangan terhadap tekanan internasional.
Korban Serangan Israel: Empat Saintis Nuklir Persia Gugur
Selain itu, masih ada Korban Serangan Israel: Empat Saintis Nuklir Persia Gugur. Dan saintis lainnya adalah:
Abdolhamid Minouchehr
Ia adalah salah satu ilmuwan nuklir senior Iran yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi nuklir negara tersebut. Terlebih yang di kenal sebagai pakar dalam bidang rekayasa reaktor nuklir, simulasi sistem energi. Serta desain bahan bakar nuklir. Minouchehr menjabat sebagai dekan Fakultas Rekayasa Nuklir di Universitas Shahid Beheshti. Dan juga menjadi tokoh akademik berpengaruh dalam membimbing generasi ilmuwan nuklir muda Iran. Selama hidupnya, ia juga aktif menulis dan mengedit jurnal ilmiah yang berkaitan. Tentunya dengan teknologi energi dan nuklir strategis. Pada tanggal 13 Juni 2025, Abdolhamid Minouchehr di laporkan tewas dalam serangan udara besar-besaran yang dil ancarkan oleh Israel ke sejumlah wilayah strategis di Iran. Dan juga termasuk kawasan Teheran. Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi militer yang di sebut sebagai “Operation Rising Lion,”. Serta yang secara khusus menargetkan fasilitas nuklir, pangkalan militer.
Kemudian juga tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam pengembangan program nuklir Iran. Dalam serangan itu, Minouchehr termasuk dalam daftar enam ilmuwan nuklir yang gugur. Kematian Minouchehr menjadi pukulan besar bagi dunia sains dan teknologi strategis Iran. Ia bukan hanya seorang peneliti. Akan tetapi juga pendidik yang memainkan peran penting dalam pembangunan kapasitas nuklir nasional. Kehilangannya, bersama sejumlah ilmuwan lainnya, memperlihatkan bahwa perang modern tidak hanya menargetkan instalasi militer. Namun juga individu-individu yang menjadi otak dari kemajuan teknologi suatu negara. Serangan ini menandai peningkatan tajam dalam konfrontasi terbuka antara Israel dan Iran. Lalu menimbulkan kekhawatiran internasional atas eskalasi yang melibatkan komunitas ilmiah sipil dalam konflik bersenjata. Dengan demikian, Abdolhamid Minouchehr kini secara resmi masuk ke dalam daftar ilmuwan nuklir Iran yang tewas akibat serangan Israel. Dan menjadi simbol dari risiko yang di hadapi oleh kalangan intelektual.
Korban Serangan Israel: Empat Saintis Nuklir Persia Yang Telah Tercatat Gugur
Kemudian, masih ada Korban Serangan Israel: Empat Saintis Nuklir Persia Yang Telah Tercatat Gugur. Dan sosok lainnya adalah:
Ahmad Reza Zolfaghari
Ia adalah seorang ilmuwan nuklir senior yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi nuklir Iran. Lahir pada 26 November 1959, ia di kenal sebagai profesor teknik nuklir. Dan juga fisika di Shahid Beheshti University. Tentu ia adalah salah satu universitas terkemuka di Teheran. Selain sebagai akademisi, Zolfaghari juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Nuklir di kampus tersebut. Serta di kenal luas sebagai pakar dalam bidang rekayasa reaktor dan pengayaan uranium. Ia juga aktif menulis di jurnal-jurnal ilmiah. Kemudian menjadi editor untuk jurnal Nuclear Technology and Energy. Hal ini yang membahas berbagai perkembangan dalam energi atom. Kontribusinya terhadap program nuklir Iran sangat signifikan. Serta khususnya dalam penelitian dan pengembangan sistem nuklir sipil.
Terlebih yang bertujuan meningkatkan kemandirian energi nasional. Ia menjadi salah satu arsitek teknologi yang berfokus pada penguasaan teknologi nuklir. Terlebihnya dalam negeri di tengah tekanan dan sanksi internasional. Namun, pada 13 Juni 2025, Ahmad Reza Zolfaghari tewas dalam sebuah serangan udara besar-besaran yang di lakukan oleh militer Israel. Serangan ini merupakan bagian dari operasi yang di sebut “Operation Rising Lion”. Kemudian yang secara khusus menyasar para ilmuwan dan fasilitas nuklir penting di Iran. Zolfaghari termasuk dalam daftar empat ilmuwan utama yang gugur dalam peristiwa ini. Dan bersama dengan Fereydoun Abbasi-Davani, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Abdolhamid Minouchehr. Kematian Zolfaghari merupakan kehilangan besar bagi komunitas ilmiah Iran. Ia di kenal sebagai sosok intelektual yang berdedikasi. Serta dengan rekam jejak panjang dalam mendidik generasi muda ilmuwan. Dan memperkuat struktur teknis dan teoritis program nuklir negara.
Jadi itu dia 4 sosok ilmuwan yang telah gugur akibat serangan Israel dari Tragedi Nuklir Iran.