Site icon BeritaMetro24

Erick Thohir Resmi Di Lantik Jadi Menpora, Nasib PSSI Gimana?

Erick Thohir
Erick Thohir Resmi Di Lantik Jadi Menpora, Nasib PSSI Gimana

Erick Thohir Resmi Di Lantik Oleh Presiden Prabowo Subianto Melantik Sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Pada 17 September 2025. Dalam perombakan kabinet (“reshuffle”) Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029. Ia menggantikan Dito Ariotedjo. Pelantikan ini tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025.

Erick Thohir tidak asing di dunia olahraga. Sebelum menjadi Menpora, ia telah memiliki rapor gemilang di berbagai organisasi olahraga nasional dan internasional. Di dalam negeri, ia pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), juga aktif di klub-klub olahraga. Seperti kepemilikannya dalam klub sepak bola dan basket. Di tingkat besar, dia menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Yang di nilai sukses dari sisi infrastruktur, penyelenggaraan, dan prestasi.

Penunjukan Erick sebagai Menpora dianggap bertepatan dengan kebutuhan reformasi olahraga tanah air. Pemerintah berharap bahwa dengan latar belakangnya yang luas, profesionalisme organisasi olahraga di Indonesia akan meningkat. Erick berpotensi memperkuat tata kelola, melakukan sinergi antara pemerintah dengan federasi olahraga. Serta mempercepat peningkatan prestasi atlet, termasuk sepak bola dan cabang olahraga unggulan lainnya.

Namun, Erick Thohir tidak lepas dari tantangan besar. Salah satu yang paling mendesak adalah persiapan SEA Games 2025 di Thailand, yang membutuhkan koordinasi cepat antara Kemenpora, KONI, federasi cabang olahraga, dan pelatih. Waktu yang tersisa relatif singkat sehingga keputusan seleksi atlet, pelatnas, dan anggaran harus cepat dan tepat. Selain itu Erick harus memastikan program-program yang sudah berjalan tidak kehilangan momentum akibat perubahan kepemimpinan.

Karena sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut bahwa posisinya di Kementerian BUMN akan di isi Pelaksana Tugas (Plt) sementara. Secara keseluruhan, pelantikan Erick Thohir sebagai Menpora di pandang sebagai langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki ekosistem olahraga Indonesia.

Penunjukan Erick Thohir Sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga

Penunjukan Erick Thohir Sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) dalam reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada September 2025 bukan keputusan yang tiba-tiba. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya, berkaitan dengan kebutuhan transformasi olahraga nasional, rekam jejak Erick, serta kondisi saat ini yang menuntut kepemimpinan berbeda.

  1. Rekam Jejak dan Pengalaman dalam Dunia Olahraga

Erick Thohir sudah sangat di kenal dalam ekosistem olahraga di Indonesia maupun internasional. Ia pernah menjabat ketua umum organisasi seperti Perbasi dan sudah lama berkecimpung dalam PSSI. Selain itu, Erick adalah Ketua Pelaksana Asian Games 2018, di mana penyelenggaraan dan manajemennya mendapat pujian publik dan internasional. Dengan pengalaman dan jaringan ini, Prabowo kemungkinan melihat Erick sebagai figur yang mampu memperbaiki tata kelola organisasi olahraga dan membawa Indonesia lebih kompetitif di pentas internasional.

  1. Visi Transformasi Olahraga Nasional dan Fokus Pemuda

Presiden Prabowo tampak ingin membangun sebuah perubahan besar (transformasi) di sektor olahraga dan pemberdayaan pemuda. Menurut pernyataan resmi dan pengamat, Erick di anggap mampu menyinergikan berbagai lembaga seperti federasi olahraga, pemerintah pusat, dan organisasi olahraga daerah. Fokusnya bukan hanya prestasi olahraga, tetapi juga menyelaraskan olahraga sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai sektor yang memiliki efek sosial, ekonomi, dan diplomasi.

  1. Kebutuhan Penanganan Tantangan Terkini

Indonesia sedang menghadapi beberapa tantangan di bidang olahraga: persiapan kejuaraan internasional, kebutuhan regenerasi atlet. Kemudian masalah manajemen federasi olahraga, dan ekspektasi masyarakat yang tinggi terutama di sepak bola dan olahraga unggulan lain. Erick, dengan pengalaman dan posisi di PSSI, di anggap memiliki kapasitas untuk segera melakukan intervensi yang di perlukan.

  1. Kepercayaan dan Loyalitas

Selain aspek teknis, faktor kepercayaan dan loyalitas juga menjadi pertimbangan. Erick Thohir sudah di percaya dalam posisi strategis sebelumnya (Menteri BUMN) dan di kenal sebagai sosok yang di anggap akan bekerja selaras dengan keinginan visi Presiden.

Penunjukan Erick Memunculkan Banyak Pertanyaan Tentang Masa Depan PSSI

Penunjukan Erick Memunculkan Banyak Pertanyaan Tentang Masa Depan PSSI, organisasi induk sepak bola Indonesia, terutama karena Erick saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Kombinasi jabatan ini dianggap rawan konflik kepentingan, karena kementerian mengatur regulasi dan dukungan terhadap federasi yang di ketuai orang yang sama.

Sampai saat ini, Statuta PSSI dan regulasi FIFA belum secara eksplisit melarang seseorang menjabat sebagai Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI. Namun, Erick Thohir sendiri telah menyatakan siap mengacu pada keputusan dari FIFA terkait rangkap jabatan tersebut. Pihak PSSI, seperti Sekjen Yunus Nusi, merespons pelantikan Erick dengan optimisme. Menganggap bahwa pengalaman dan jaringan Erick dapat membawa manfaat besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Salah satu hasil kemungkinan dari situasi ini adalah bahwa PSSI bisa mendapatkan akses lebih intensif ke dukungan pemerintah dalam hal regulasi, dana, dan fasilitas. Karena adanya hubungan langsung antara birokrasi olahraga dengan kabinet. Sebagai Menpora yang juga memimpin PSSI, Erick memiliki potensi mempercepat berbagai keputusan yang sebelumnya memerlukan koordinasi panjang antar lembaga.

Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa independensi federasi bisa terganggu. Jika PSSI secara resmi berada di bawah pengaruh kementerian yang dipimpin sang ketua, ini dapat menimbulkan persepsi intervensi pemerintah yang berlebihan. FIFA sebagai badan induk sepak bola dunia memiliki regulasi tentang pemisahan peran pemerintahan dan federasi dalam beberapa kasus. Khususnya untuk menjaga keadilan dan transparansi.

Kemungkinan skenario adalah bahwa Erick harus memilih satu dari kedua jabatan: tetap sebagai Ketum PSSI atau fokus sebagai Menpora. Ada opsi penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum jika ia mundur, atau tetap rangkap jabatan jika FIFA menyatakan tidak ada pelanggaran regulasi.

Respon Publik Terkait Pelantikan Erick Thohir Sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga

Berikut Respon Publik Terkait Pelantikan Erick Thohir Sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora). Beberapa dukungan, kekhawatiran, hingga sorotan yang muncul di masyarakat:

Dukungan dan Harapan

  1. Pengamat Olahraga Positif
    Beberapa pengamat menilai bahwa Erick membawa “harapan baru” bagi olahraga nasional. Khususnya karena pengalamannya yang luas dan jaringan internasionalnya.
    >Djoko Pekik Irianto, misalnya, menyebut bahwa Erick cocok menempatkan olahraga dalam desain besar nasional dan bisa menyinergikan berbagai pihak seperti KONI, KOI, dan cabor-cabor.
  2. Respon dari Partai & Politik
    Tim Kampanye Nasional (TKN) “Fanta” menyatakan bahwa penunjukan Erick cukup tepat karena dapat membuka peluang bagi pemuda dan memberi dorongan agar olahraga Indonesia bisa “naik kelas” di panggung dunia.
  3. Asprov PSSI / Klub Lokal Sepak Bola
    Yoyok Sukawi, bos PSIS Semarang dan ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, mengatakan pelantikan ini membawa tanggung jawab yang besar. Dan semoga Erick bisa memberikan kebijakan yang lebih berpihak bukan hanya ke sepak bola, tapi juga cabang-cabang lain.

Kekhawatiran dan Kritik

  1. Isu Jabatan Rangkap (Dual Role)
    Salah satu isu yang paling banyak di bicarakan adalah apakah Erick harus mundur dari posisi Ketua Umum PSSI jika sudah menjabat Menpora, untuk menghindari konflik kepentingan.
    Erick sendiri menyebut bahwa masalah ini akan bergantung pada keputusan FIFA.
  2. Harapan Teknis vs Realita
    Ada publik yang berharap dia segera melakukan reformasi struktural, memperbaiki prestasi olahraga dengan cepat, dan menyingkirkan birokrasi yang menghambat. Namun, beberapa juga realistis bahwa perubahan memerlukan waktu.
  3. Lapisan Tanggung Jawab Baru
    Karena fungsi sebagai Menpora membawa tugas tambahan yang lebih luas bukan hanya olahraga. Tetapi juga aspek pemuda — masyarakat melihat ini sebagai beban berat. Sekaligus ada pertanyaan: apakah pengalaman di organisasi sebelumnya cukup memadai untuk skala nasional dan multievent?

Itulah tadi beberapa ulasan mengenai Erick Thohir.

Exit mobile version